Rabu, 25 September 2013

Jalan Tol Bali Mandara, di atas Laut Bali

Sumber: www.jasamarga.com

"Dengan ini kami resmikan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, yang selanjutnya disebut Jalan Tol Bali Mandara, yang artinya Bali yang agung, aman, tenteram, dan sejahtera."

23 september 2013, tepat pukul 17.00 WITA SBY mengakhiri pidatonya dan menekan tombol sirine sebagai tanda peresmian jalan tol di atas laut Bali. Impian Indonesia untuk menguasai teknologi di bidang infrastruktur dan rekayasa telah menjadi kenyataan. Setelah berhasil membuat jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura, sekarang karya monumental anak bangsa lahir kembali berupa jalan tol di atas laut Bali, yang di beri nama Jalan Tol Bali Mandara.

Proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali tersebut merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Pusat. Jalan Tol ini direncanakan berada di atas permukaan air laut yang berada di Teluk Benoa.
Jalan tol ini menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua wilayah ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai. Uniknya, Jalan Tol ini selain dipergunakan untuk kendaraan roda 4 atau lebih, juga diperuntukkan bagi kendaraan roda 2 (sepeda motor).
- See more at: http://lenterajaman.blogspot.com/2012/11/pembangunan-jalan-tol-di-bali.html#sthash.m0PTkUV4.dpuf
Proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali tersebut merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Pusat. Jalan Tol ini direncanakan berada di atas permukaan air laut yang berada di Teluk Benoa.
Jalan tol ini menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua wilayah ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai. Uniknya, Jalan Tol ini selain dipergunakan untuk kendaraan roda 4 atau lebih, juga diperuntukkan bagi kendaraan roda 2 (sepeda motor).
- See more at: http://lenterajaman.blogspot.com/2012/11/pembangunan-jalan-tol-di-bali.html#sthash.m0PTkUV4.dpuf
Proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali tersebut merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Pusat. Jalan Tol ini direncanakan berada di atas permukaan air laut yang berada di Teluk Benoa.
Jalan tol ini menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua wilayah ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai. Uniknya, Jalan Tol ini selain dipergunakan untuk kendaraan roda 4 atau lebih, juga diperuntukkan bagi kendaraan roda 2 (sepeda motor).
- See more at: http://lenterajaman.blogspot.com/2012/11/pembangunan-jalan-tol-di-bali.html#sthash.m0PTkUV4.dpuf
Proyek jalan tol ini merupakan program prioritas pemerintah pusat dan termasuk salah satu dari dua jalan tol di Indonesia yang memiliki jalur sepeda motor selain jalan tol Suramadu. Jalan tol ini berada di atas permukaan air laut yang berada di Teluk Benoa. Jalan tol ini menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali yaitu mencakup kawasan Nusa Dua dengan kawasan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban dan juga menghubungkan wilayah kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya di kawasan Pelabuhan Benoa, dengan konstruksinya yang dapat diselesaikan hanya dalam kurun waktu 14 bulan lebih cepat dari rencana awal, yaitu 18 bulan. Pengerjaannya terbagi menjadi empat paket pengerjaan:
  1. Paket 1 yaitu Main Road dari STA 0 + 00- STA 2 + 970, dan persimpangan sebidang dengan By Pass Ngurah Rai, yang dikerjakan oleh Wika-Adhy-Hutama JO, dan sebagai Lead Kontraktor adalah PT. Adhy Karya. 
  2. Paket 2, main road dari STA 2 + 970- STA 5 + 308 yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya. 
  3. Paket 3, Main Road dari STA 5 + 308 - STA 6 + 092, simpang susun Ngurah Rai, jalan akses Ngurah Rai STA 0 + 000- STA 1 + 597, dan persimpangan sebidang dengan By pass Ngurah Rai, dikerjakan oleh WIKA-ADHI-HUTAMA JO dan sebagai Lead Kontraktor PT. Hutama Karya. 
  4. Paket 4, Main Road dari STA 6 + 090 - STA 8 + 122, dan simpang susun Benoa. Pelebaran akses pelabuhan STA 0 + 000 - 2 + 200 dan persimpangan pesanggaran By Pass Ngurah Rai yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya.
Sumber: Republika.com
Dalam jangka panjang, jalan tol ini dibangun untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Bali seiring dengan peningkatan volume penghuni Pulau Dewata. Selain itu, Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa sebagai objek dan daya tarik wisata baru di Bali. Dalam jangka pendek jalan tol ini digunakan untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan pertemuan internasional  khususnya di wilayah Nusa Dua Bali yang telah berkembang menjadi salah satu destinasi utama pariwisata dan pusat meeting, incentive, convention and exhibition (MICE) bertaraf internasional. Salah satu pertemuan internasional yang menjadi target pembangunan jalan tol ini adalah KTT APEC yang diadakan di Nusa Dua Bali pada Oktober 2013.

Sumber: facebook.com
Jalan tol di atas laut yang membentang sekitar 12,7 km dari Nusa Dua melewati Ngurah Rai dan berakhir di Benoa ini digagas oleh Jasa Marga yang sudah mendapat hak pengelolaan jalan tol ini dengan nama PT. Jasamarga Bali Tol setelah melalui proses tender terbuka bersaing dengan konsorsium perusahaan lainnya. Komposisi kepemilikan saham PT. Jasamarga Bali Tol adalah Jasa Marga (55%), Pelindo III (17,98%), Angkasa Pura I (8%), BTDC (1%), Adhi Karya (1%), Hutama Karya (1%), Pemprov Bali (8,01%), dan Pemkab Badung (8,01%). Sangat membanggakan, desain, konstruksi dan biaya investasi jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa yang mencapai Rp. 2,4 triliun ini sepenuhnya hasil karya anak negeri serta menggunakan dana perusahaan  dan sumber-sumber pembiayaan sepenuhnya dari dalam negeri, tanpa memberatkan sedikitpun APBN. Bahan materialnya pun semua bersumber dari dalam negeri. Pembangunannya mengambil konsep eco-friendly dengan tema strong, green and beautiful. Kepentingan lingkungan tetap menjadi prioritas karena nilai ekonomi dan keseimbangan lingkungan saling terkait. Area hutan bakau yang terkena dampak pembangunan jalan tol ini sudah ditanami kembali oleh Jasa Marga bersama-sama dengan masyarakat, pemerintah dan pelajar, sehingga kelestarian hutan bakau di Teluk Benoa tetap terjaga dan menambah suasana keindahan jalan tol ini.

Sebagaimana jalan di atas laut lainnya, Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini juga dilengkapi dengan alat pengukur kecepatan angin yang dapat dipantau dari seluruh gerbang tol. Hal ini sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan pengguna jalan tol, khususnya para pengendara sepeda motor. Apabila kecepatan angin laut mencapai 40 km/jam atau lebih, maka jalan tol ini akan ditutup sementara, agar tidak membahayakan pengendara jalan tol.

Sumber: www.jasamarga.com
Menikmati keindahan jalan tol Bali Mandara ini, saat memasuki jalan tol dari arah Ngurah Rai, jalan di tengah-tengah di atas laut melekuk memutar bercabang membagi dua. Satu ke arah Nusa Dua dan satu lagi ke arah Benoa. Tidak ada jalan/jembatan lain di dunia yang berada di atas laut dan bercabang menjadi dua arah, kecuali jalan tol di Bali ini. Hal ini yang membuat jalan tol ini terlihat sangat indah, apalagi dilihat dari jendela pesawat saat akan mendarat, terlihat begitu indah. Keindahannya jauh lebih terasa di sore hari, ketika matahari terbenam. Diterpa hembusan angin laut yang sejuk, kita bisa dengan leluasa meyaksikan tenggelamnya matahari dari ketinggian di atas laut. Jalan tol ini akan menjadi daya tarik wisata favorit dan belum lengkap rasanya kalau ke Bali tanpa melintasi dan menikmati Jalan Tol Bali Mandara ini.

Sesuai dengan SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor 375/KPTS/M/2013 tanggal 18 September 2013, tarif tol untuk jalan tol pertama di Pulau Bali ini dioperasikan secara sistem terbuka dengan tarif sebagai berikut:

  1. Golongan I (sedan, minibus, dan sejenisnya serta bus) sebesar Rp 10.000;
  2. Golongan II (kendaraan truk dengan dua gandar) sebesar Rp 15.000;
  3. Golongan III (truk dengan tiga gandar) sebesar Rp 20.000;
  4. Golongan IV (truk dengan empat gandar) sebesar Rp 25.000;
  5. Golongan V (truk dengan lima gandar atau lebih) sebesar Rp 30.000; dan
  6. Golongan VI (sepeda motor) sebesar Rp 4.000.
Sumber: jsxonlinetrading.com
Pada awal dioperasikan, para pengguna jalan tol belum dikenakan tarif tol alias gratis, karena masih dalam masa uji coba selama 7 (tujuh) hari sampai tanggal 30 September 2013. Hal ini merupakan bagian dari sosialisasi yang dilakukan PT. Jasamarga Bali Tol (JBT) sebelum jalan tol ini dioperasikan secara penuh mulai tanggal 1 Oktober 2013 pukul 00.00 WITA,  yang akan dikenakan tarif secara resmi. Meskipun belum dikenakan tarif tol untuk masa uji coba seminggu pertama, seluruh unit pelayanan di jalan tol ini sudah dioperasikan secara penuh, seperti kendaraan Layanan Jalan Tol, Rescue, Ambulance, derek dan Patroli Jalan Raya (PJR). Namun  tetap para pengguna jalan tol agar mematuhi rambu yang ada agar terjaga keselamatan dan kenyamanan ketika bekendara di jalan tol. Baik pengendara sepeda motor maupun kendaraan roda empat atau lebih, agar mematuhi batas kecepatan yang diatur di jalan tol. Kecepatan untuk kendaraan roda empat minimal 60 km/jam dan maksimal 80 km/jam. Sedang kecepatan maksimal untuk sepeda motor adalah 40 km/jam.

Sangat  membanggakan hasil karya anak negeri ini yang menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan dan teknologi yang memadai untuk membangun jalan dan jembatan di atas laut, tanpa tergantung pihak asing. Tentunya kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bali, harus ikut serta menjaga, merawat, dan memelihara Jalan Tol Bali Mandara ini beserta lingkungan di sekitarnya.

Sumber: Jasa Marga, Setkab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar