Masa-masa kuliah merupakan masa-masa kita membentuk karakter pendewasaan diri, ketika status mahasiswa bukan lagi seorang siswa biasa. Selain akademis, pengalaman non-akademis sangat menentukan pembentukan karakter tersebut seperti misalnya organisasi kemahasiswaan (ormawa).
Pengalaman di ormawa salah satu bekal saat terjun ke dunia kerja, seperti halnya saya saat kuliah di Politeknik Negeri Bali (PNB) yang mengikuti organisasi kemahasisswaan di lingkungan Kampus PNB, yang pada masa itu tergabung dalam pengurus BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) periode 2010 dan 2011. Lewat organisasi tersebut pengalaman skala nasional pun saya dapatkan ketika dipercaya sebagai delegasi perwakilan ormawa PNB mengikuti berbagai kegiatan Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) di berbagai daerah.
FKMPI sebagai wadah naungan mahasiswa Politeknik dalam skala nasional, tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa politeknik dalam menjalin silaturahmi antar mahasiswa politeknik se-Indonesia. "Apa itu FKMPI?" Miris sekali pertanyaan tersebut selalu terlontar ketika mahasiswa politeknik ditanya tentang FKMPI apalagi di hari ini, 12 September 2013 dimana FKMPI genap berusia 15 tahun. Padahal sesuai AD/ART FKMPI seluruh mahasiswa politeknik tergabung sebagai anggota FKMPI. Sosialisasi tentang FKMPI sangat diperlukan sekali kepada seluruh mahasiswa politeknik sejak dini, lewat orientasi mahasiswa baru contohnya dalam sebuah seminar, merupakan momen efektif untuk sosialisasi tersebut.
Sejarah dan Perkembangan FKMPI
FKMPI didirikan pada tanggal 12 September 1998 di Semarang, FKMPI dimaksudkan sebagai media informasi antar mahasiswa Politeknik se-Indonesia yang merupakan wadah komunikasi organisasi kemahasiswaan Politeknik dalam skala nasional yang bertujuan mewujudkan dan menjaga persatuan dan kesatuan antar mahasiswa Politeknik se-Indonesia.
Pada awal masa berdirinya, FKMPI menjadi organisasi kemahasiswaan taktis yang mewadahi pergerakan mahasiswa politeknik seluruh Indonesia dan bertujuan sebagai penjalin komunikasi dalam berbagi informasi yang ada antar mahasiswa Politeknik se Indonesia.
Tahun 2000-2005 FKMPI mengalami kevakuman. Tidak ada pergerakan forum ini selama kurun waktu tersebut. Forum ini diaktifkan kembali pada periode 2005/2006 didorong oleh kesadaran penuh dalam menghadapi realitas persoalan bangsa, dengan bekal moral dan intelektual memberikan solusi-solusi aktif bagi kemajuan bangsa. FKMPI bertekad melakukan perbaikan-perbaikan bangsa dengan mengoptimalkan potensi keahlian praktis yang dimiliki oleh mahasiswa politeknik untuk diaplikasikan langsung dalam masyarakat. Pola pergerakan FKMPI yang ketika awal berdirinya merupakan pergerakkan taktis sejak 2005 diperluas ke arah sosial masyarakat yang berjalan secara berkelanjutan hingga saat ini melalui program-program kemasyarakatan dalam bentuk Desa Binaan dan Tanggap Sosial.
Pada Sarasehan Nasional 2007 di Jakarta, FKMPI meluncurkan program Mentoring Project untuk dilaksanakan di seluruh Politeknik se-Indonesia. Peluncuran program Mentoring project ini diharapkan mampu menjadi solusi dalam pengembangan karakter dan kepribadian mahasiswa politeknik sehingga diperoleh kemampuan yang lengkap dan seimbang antara hard skill dan soft skill.
Landasan dan Pedoman FKMPI
Sebagai sebuah organisasi, FKMPI memiliki landasan dan pedoman sebagai dasar untuk pergerakan FKMPI. Berdasarkan Anggaran Dasar FKMPI Bab II Pasal 6,Landasan dan pedoman tersebut adalah UUD 1945, UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, PP No. 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, KepMendikbud No. 155/U tahun 1998 tentang pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi, dan Tridharma Perguruan Tinggi.
Logo FKMPI
Arti logo FKMPI ;
• Warna putih menggambarkan kesucian
• Warna biru menggambarkan organisasi muda sebagai generasi pembaru
• Warna merah menggambarkan keberanian
• Warna kuning menggambarkan pencerahan terhadap Indonesia
• Warna putih menggambarkan kesucian
• Warna biru menggambarkan organisasi muda sebagai generasi pembaru
• Warna merah menggambarkan keberanian
• Warna kuning menggambarkan pencerahan terhadap Indonesia
• Gerigi menggambarkan bahwa kita akan menyongsong dunia kerja.
• Lima buah gerigi melambangkan jumlah koordinator wilayah
• Serta peta Indonesia yang menandakan cakupan forum ini.
• Lima buah gerigi melambangkan jumlah koordinator wilayah
• Serta peta Indonesia yang menandakan cakupan forum ini.
Fungsi dan Tujuan FKMPI
1. Fungsi
Fungsi FKMPI terdapat di dalam Anggaran Dasar FKMPI BAB III Pasal 8;
- Wadah komunikasi, koordinasi dan pusat informasi lembaga kemahasiswaan Politeknik se- Indonesia
- Wadah pengembangan dan atau kerjasama dalam bidang minat, bakat, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesejahteraan masyarakat
- Wadah yang memperjuangkan aspirasi mahasiswa Politeknik dan masyarakat se-Indonesia
2. Tujuan
Tujuan FKMPI terdapat di dalam Anggaran Dasar BAB III Pasal 9;
Tujuan FKMPI terdapat di dalam Anggaran Dasar BAB III Pasal 9;
- Mewujudkan dan menjaga persatuan dan kesatuan antar mahasiswa Politeknik se-Indonesia
- Menggali, menganalisis, mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai kemajuan bersama bagi masyarakat, bangsa dan Negara
Struktur Organisasi
FKMPI dipimpin oleh seorang Sekretaris Jendral yang dalam tugasnya dibantu oleh empat orang koordinator bidang, koordinator bidang komunikasi dan informasi, koordinator bidang kajian strategis, koordinator bidang sosial masyarakat, koordinator bidang penalaran dan keilmuan. Wilayah FKMPI terbagi menjadi lima wilayah yang dipimpin oleh seorang koordinator wilayah. Masing-masing daerah FKMPI dalam cakupan wilayah FKMPI dipimpin oleh seorang koordinator daerah dan untuk tingkat distrik dipimpin oleh koordinator distrik.
Struktur Organisasi FKMPI
Keanggotaan FKMPI
Bab V Pasal 11 dalam Anggaran Dasar FKMPI menyebutkan; FKMPI beranggotakan mahasiswa Politeknik se-Indonesia dan Keanggotaan FKMPI terdiri dari anggota pasif dan aktif. Secara umum keanggotaan FKMPI adalah seluruh mahasiswa politeknik yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Negara Indonesia. Sifat keanggotaan terdiri dari anggota aktif dan anggota passif. Anggota aktif adalah pengurus fungsionaris organisasi kemahasiswaan internal kampus (Eksekutif dan/atau Legislatif). Sedangkan anggota passif adalah seluruh mahasiswa politeknik se Indonesia yang tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan internal kampus.
Dari seluruh ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa FKMPI adalah sebuah organisasi yang mirip dengan BEM/ Senat dan BLM/ DEMA, hanya saja cakupannya yang lebih luas baik itu dari sisi wilayah kerja maupun dari sisi keanggotaan. Jika organisasi kemahasiswaan internal kampus memiliki area kerja dan keanggotaan hanya pada kampus yang bersangkutan saja, maka FKMPI memiliki area kerja dan keanggotaan yang berskala Nasional (seluruh Indonesia).
Program Kerja FKMPI
Program kerja FKMPI berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Nasional FKMPI ke XIII pada Maret 2012 di Politeknik Negri Pontianak adalah;
- Musyawarah Nasional
- Musyawarah Wilayah
- Musywarah Daerah
- Seminar Nasional
- Desa Binaan
- Mentoring Project
- Tanggap Bencana
- Bakti Sosial
- Respon terhadap isu nasional
- Komunikasi dan kerjasama dengan pihak manajemen kampus, pemerintah dan industri yang bersifat simbiosis-mutualis dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan nasional, serta mendorong terwujudnya kesejahteraan rakyat secara signifikan.
- Kajian-kajian ilmiah mahasiswa Politeknik
- Diskusi publik kemahasiswaan Politeknik
Saat ini sudah banyak politeknik se-Indonesia baik swasta maupun Negeri yang sudah tergabung dalam FKMPI. Untuk mempererat jalinan silaturahmi antar anggota FKMPI dan antar mahasiswa politeknik se-Indonesia, FKMPI memiliki situs resmi http://fkmpi.org/ , group Facebook Pusdatkom FKMPI Nasional dan twitter @officialFKMPI.
Semoga diusianya yang ke-15 tahun ini, FKMPI semakin jaya dan selalu memberikan yang terbaik bagi Tanah Air Indonesia ini dengan ajaran Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dirgahayu FKMPI ke XV....!!!
FKMPI Berkarya, Politeknik Berjaya!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar