"Relaxed
and Natural," kata-kata yang pas untuk Pomegranate versi saya. Sebuah
cafe yang berada jauh dari keramaian, berbaur dengan suasana alam dengan
pemandangan sekeliling 360° alam terbuka.
Cafe
Pomegranate beralamat di Jl. Subak Sok Wayah Ubud, Bali. Lokasinya
lumayan jauh dari jalan raya. Saat memasuki persimpangan di Pasar Ubud,
tepatnya di depan Puri Saren Ubud, mengambil arah ke barat menyusuri Jalan
Campuhan. Setelah melewati Museum Puri Lukisan Ubud tepat sebelum jalan yang
menurun, di sebelah utara jalan ada jalan yang menanjak. Jalan tersebut yang
menuju Cafe Pomegranate. Bagi yang membawa mobil, bersiaplah untuk berolahraga
untuk mencapai cafe ini. Karena jalan menuju Cafe Pomegranate hanya bisa
dilalui oleh satu sepeda motor, itupun kalau berpapasan salah satu harus
berhenti. Setelah memasuki jalan yang menanjak, terdapat area parkir utnuk
mobil. Lihat penunjuk arah di tembok, tepat pada sebuah gang yang dibatasi
dinding tinggi, gang tersebut yang akan menuju Cafe Pomegranate. Jika harus
berjalan kaki, jangan berkecil hati dulu, anggap saja berolahraga untuk
membuang kalori. Haaaa... Tapi, bukan itu alasannya, karena akan disambut oleh
pemandangan yang indah sepanjang perjalanan.
![]() |
Pomegranate's map |
Pemandangan
persawahan yang cukup menarik akan menemani sepanjang perjalanan, hingga
akhirnya akan sampai pada bangunan dengan atap putih berbentuk tenda. Cafe ini
tidak begitu besar, mungkin 30-40 orang sudah cukup penuh. Tapi konsep utama
dari cafe ini adalah, bersantai sambil menikmati pemandangan 360° alam terbuka berupa hamparan persawahan yang menarik. Di arah barat, bukit campuhan
yang penuh dengan ilalang bersembunyi di balik barisan pohon kelapa tepat di
atas sungai campuhan, jika hari sudah gelap, kelap kelip lampu-lampu villa di bukit campuhan akan
menghiasi kesejukan malam di Pomegranate. Menatap ke arah timur laut akan
tersaji pemandangan indah Gunung Agung dan begitu juga di barat laut, Gunung
Batukaru yang berdiri gagah, dengan catatan jika cuaca tidak berawan dan
mendung. Pemandangan di selatan akan semakin terasa pada malam hari, ketika
pandangan akan dihiasi oleh pemandangan lampu kelap kelip Nusa Dua dan Jimbaran dari
kejauhan. Pemandangan yang paling banyak dinikmati dan ditunggu-tunggu adalah
sunset. Ini merupakan salah satu alasan mengapa cafe ini menghadap
ke barat.
Bersama
Desak, Widi dan Gekna, saya menikmati weekend di Pomegranate.
Sampai di Pomegranate pukul 15.30 WITA, dengan harapan dapat menikmati sunset.
Menu di Cafe ini sangat variatif, mulai dari salad, pizza, mie, juice, beer,
kopi, berbagai macam desserts, dan masih banyak lagi. Masalah harga, sangat
terjangkau dan tidak terlalu mahal, dilengkapi fasilitas Wifi gratis.
Awal
kami datang langit masih cerah, namun sayang saat matahari terbenam langit
tiba-tiba menghitam dan hujan pun turun. Pemandangan sunset tidak dapat
dinikmati. Namun hujan menciptakan suasana baru di Pomegranate yang tidak
kalah menarik. Suasana sejuk, dengan riuh suara hujan dan kabut yang
menyelimuti hamparan padi, cukup romantis, apalagi saat menjelang malam ketika
dihiasi cahaya lilin dalam gelas kaca di masing-masing meja. Penerangan di sini
dominan menggunakan cahaya lilin, dan menjelang malam akan diberi lotion nyamuk
(di sawah banyak nyamuk).
Dengan
konsep cafe yang unik pada tempat yang menarik disertai menu yang bervariasi, dari pukul 09.00-21.00 WITA (close order 20.30) kita akan mendapatkan suasana yang;
indah, sejuk, dan romantis. Kumpul bareng keluarga, teman, ataupun mau ngedate,
yang jauh dari keramaian, "Recomended."
Web:
cafepomegranate.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar